Berita Nunomics

Emas Fisik JFXGOLD X Bergerak Seperti Roller Coaster

Jakarta, MetalNews Digital – Pergerakan harga emas masih mencuri perhatian publik, tidak hanya investor masyarakat umum pun turut mengikuti update perkembangan harga emas sampai dengan hari ini. Pada hari Selasa kemarin (22/4/2025) investor dikagetkan dengan kenaikan harga emas fisik JFXGOLD X yang mencapai US$ 3.498 per troy ounce atau Rp. 1.9 juta per gram. Harga ini termasuk harga tertinggi sepanjang masa. Ada beberapa hal yang mempengaruhi kejadian ini, salah satunya adalah kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi global di tengah perang dagang antara Amerika Serikat AS (AS) dan China, tidak hanya itu terjadinya pelemahan dolar memperkuat reli harga emas. Dilansir dari CNBC Yeap Jun Rong ahli strategi pasar di IG mengatakan bahwa pasar sedang memperhitungkan peningkatan risiko geopolitik. “Secara fundamental, pasar sedang memperhitungkan meningkatnya risiko geopolitik, yang dipicu oleh ketegangan tarif AS dan kekhawatiran stagflasi, sementara permintaan bank sentral yang tetap kuat memberikan dorongan tambahan bagi harga emas,” kata Yeap Jun Rong, ahli strategi pasar di IG, kepada Reuters. Namun kondisi ini tidak bertahan lama, layaknya disambar petir hari ini Rabu (23/4/2025) justru harga emas fisik JFXGOLD X mengalami pelemahan yang membawa harganya menduduki US$ 3.350.35 per troy ounce posisi Rp. 1.820.033 per gram. Kejadian ini membawa harga emas fisik JFXGOLD X mengalami penurunan sebanyak 4,4%. Pelemahan dan penguatan yang terjadi pada harga emas dalam waktu yang begitu singkat membuat investor wait and see terhadap kondisi emas saat ini. Kenaikan harga yang terjadi pada perdagangan emas fisik JFXGOLD X selama tahun 2024 mencapai 30% hal ini menggambarkan bahwa menabung emas memang cocok untuk jangka waktu panjang. Pergerakan yang masih belum dapat dipastikan dalam jangka panjang, membuat investor tidak boleh gegabah dalam mengambil tindakan, yang terpenting adalah tidak tergesa-gesa dan panic buying dalam menanggapi situasi saat ini. Investor tetap harus melakukan transaksi berdasarkan analisa. Khusus untuk investor yang ingin membeli emas, jangan lupa untuk memastikan keamanan, legalitas serta keaslian emas, agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan.

Anjloknya IHSG Berlawanan Arah Dengan Bursa JFXGOLD X

Jakarta, MetalNews Digital – Selasa 19 Maret 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 7% pada perdagangannya pukul 11.50 WIB. Penurunan ke level 6.084 ini adalah penurunan terdalam sejak pandemi Covid 19 pada tahun 2020 lalu. Kejadian anjloknya IHSG hingga 7% ini membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (trading halt) pada penutupan perdagangan sesi pertama yakni pada Selasa 18 Maret 2025. Anjloknya IHSG pada Selasa kemarin terjadi akibat adanya beberapa faktor. Dilansir dalam CNN Indonesia, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman memperkirakan anjloknya IHSG terkena imbas sentimen global, salah satunya adalah kebijakan ekonomi dan perang tarif yang dijalankan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. “Kalau kita lihat penurunan indeks ini sudah terjadi sejak minggu lalu. Beberapa isu global memang terjadi jadi mereka (investor) wait and see. Jadi kalau lihat penurunannya hari ini sebagai besar asing melihat update oleh Donald Trump, itu menjadi salah satu dampak penurunan Indeks kita hari ini,” Iman Rachman – Direktur Utama BEI, dikutip dari CNN Indonesia. Selain imbas sentimen global, ada beberapa faktor lainnya yang menjadi penyebab ambruknya IHSG. Melansir dari CNBC Indonesia, ada 7 penyebab : Pertama, APBN Defisit dan Penerimaan Pajak, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sampai dengan akhir bulan Februari tercatat defisit Rp. 31,2 triliun atau 0,13% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Kedua, Rumor Mundurnya Sri Mulyani Menteri Keuangan Republik Indonesia. Rumor ini cukup membuat gejolak pasar, Isu mundurnya Menteri Keuangan RI ini juga menyebabkan arus dana asing keluar dari pasar, hal ini terjadi karena asing percaya dengan kinerja Sri Mulyani. Ketiga, Pelemahan Daya Beli. Terjadinya pelemahan daya beli dari kalangan tingkat menengah merupakan sumber pendapatan pemerintah. Apabila dilihat dari month on month (mom) dan year on year (yoy), angka impor barang konsumen terpantau menurun masing-masing sebesar 10,61% dan 20,97%. Keempat, Saham Bluechips Dibuang Investor. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman mengatakan bahwa penurunan IHSG sudah terjadi sejak pekan lalu. Isu global dan beberapa hal terjadi. Saat ini investor masih menunggu dan melihat kedepan. Kelima, Penurunan Peringkat Saham RI. Awal pekan lalu Bank Investasi Goldman Sachs menurunkan peringkat dan rekomendasi atas aset keuangan di Indonesia. Goldman menurunkan peringkat saham RI dari overweight menjadi market weight. Keenam, Kejelasan Soal Danantara. Pembentukan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) memicu kekhawatiran di kalangan investor. Hal ini dikarenakan masih belum adanya aturan rinci mengenai operasional dan penempatan investasi badan tersebut. Ketujuh, Perang Tarif Donald Trump. Akhir-akhir ini Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadi sorotan akibat kebijakan perang tarif. Hal ini membuat ekonomi global mengalami ketidakpastian yang besar dan menyebabkan investor menjadi khawatir. Kondisi ekonomi nasional yang dibuat khawatir akibat ambruknya IHSG tidak memberikan efek pada harga emas fisik di dalam bursa JFXGOLD X. Hal ini dikarenakan harga emas fisik di dalam bursa JFXGOLD X ditransaksikan menggunakan harga pasar internasional. Kendati demikian, dari 7 faktor yang tercatat diatas, faktor ke-7 yaitu kebijakan terkait perang dagang oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump cukup berdampak pada harga pasar internasional. Namun, kondisi ambruknya IHSG justru berbanding terbalik dengan kondisi harga emas fisik di dalam bursa JFXGOLD X. Dimana pada perdagangan hari Selasa, harga emas fisik JFXGOLD X berhasil menempati posisi US$ 3.046,51 per troy ounce atau Rp. 1.611.210 per gram. Peningkatan harga yang terjadi mulai dari perdagangan di hari Jumat minggu lalu, masih terus berlanjut sampai dengan hari ini, dimana harganya terus meningkat dan berhasil menduduki posisi US$ 3.051,05 per troy ounce atau Rp. 1.623.461 per gram. Simak informasi lainnya di MetalNews.

Melonjak Melewati Batas, Emas Fisik JFXGOLD X Berhasil Menempati Posisi US$ 3000 per troy ounce

Jakarta, MetalNews Digital – Harga emas dunia berhasil menembus level tertinggi sepanjang perjalanan perdagangannya, dengan menduduki posisi US$ 3000 per troy ounce. Pada hari Jumat 14 Maret 2025, harga emas dunia berhasil mengagetkan pasar dengan pencapaian rekornya. Meningkatnya harga emas dunia secara drastis ini terjadi pula pada harga emas fisik JFXGOLD X yang transaksinya menggunakan harga pasar dunia. Jika kita menarik waktu selama satu minggu ke belakang, tepatnya pada hari Senin 10 Maret 2025, dimana hari tersebut merupakan awal pembukaan perdagangan pada minggu lalu, harga emas fisik JFXGOLD X masih menduduki posisi US$ 2.926.72 per troy ounce atau Rp. 1.535.625 per gram. Namun siapa sangka, dalam waktu satu minggu harga emas fisik JFXGOLD X berhasil naik sebanyak 2,64% per troy ounce ke posisi US$ 3.007.67 per troy ounce atau naik sebanyak Rp. 45.000 per gram. Naiknya harga emas dunia yang terjadi saat ini tidak lain dikarenakan adanya ketidakpastian global yang memicu permintaan aset safe haven mengalami peningkatan, sehingga harga emas dunia melonjak naik. Kondisi saat ini yang sulit untuk ditebak membuat para pelaku pasar sedang menunggu keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) dalam memutuskan suku bunga. “Lonjakan emas melewati batas US$3.000 per troy sons didorong oleh investor yang mencari aset safe haven mengingat kekacauan Trump di pasar saham,” ujar Tai Wong, pedagang logam independen, kepada Reuters dikutip dalam CNBC Indonesia. Perjalanan emas yang berhasil mempertahankan value nya sebagai aset lindung nilai semakin kuat. Pergerakan emas yang berhasil melewati US$ 3000 per troy ounce membuktikan bahwa emas selama ini masih berperan sebagai penyimpanan nilai di masa-masa sulit, serta sebagai indikator kekuatan pasar. “Emas adalah aset yang mampu mempertahankan nilainya di bawah berbagai dislokasi ekonomi makro terbesar yang pernah kita lihat,” kata Thomas Kertsos, co-portfolio manager di First Eagle Investment Management LLC. “Kami telah melihat selama berabad-abad emas—terlepas dari volatilitasnya—selalu berbalik arah dan mempertahankan daya belinya, sekaligus menyediakan likuiditas yang signifikan.” dikutip dari Bloomberg technoz. Simak informasi lainnya hanya di MetalNews.

Senin Full Senyum, Emas Fisik JFXGOLD X Naik Lagi!

Jakarta, MetalNews Digital – Harga emas dunia dibuka dengan pelemahan pada perdagangannya di awal bulan Maret, namun pada minggu ke-2 ini harga emas dunia berhasil menunjukan taringnya dengan pergerakan harga yang kembali naik di tengah ketidakpastian pasar. Pada tanggal 3 Maret 2025 harga emas fisik JFXGOLD X menduduki posisi US$ 2.884.32 per troy ounce namun pada Senin ini harga emas fisik JFXGOLD X berhasil kembali naik ke posisi US$ 2.900 per troy ounce. Di tengah ketidakpastian kebijakan yang dibuat oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, banyak pihak yang turut terkena imbasnya, tidak terkecuali Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed). Dikutip dari bloombergtechnoz Gubernur Federal Reserve (The Fed) Bank of Philadelphia Patrick Harker meyakini bahwa inflasi akan bergerak perlahan turun ke target bank sentral AS sebesar 2%. Namun ia khawatir penurunan pertumbuhan harga semakin berisiko. “Dalam situasi seperti itu, Anda tidak bisa bergerak terlalu cepat ke arah mana pun.” Patrick Harker – Gubernur Federal Reserve (The Fed) Bank of Philadelphia. Ketidakpastian Trump membuat The Fed kesulitan dalam membuat kebijakan, kondisi inilah yang akhirnya membuat kondisi pasar menjadi tidak stabil. Di tengah ketidakpastian kebijakan Trump serta ketidakstabilan kondisi pasar membuat investor perlu berhati-hati. Disisi lain, kondisi yang saat ini terjadi kembali membuat permintaan aset safe haven menjadi meningkat serta harga emas dunia menjadi menguat. Penguatan ini terbukti dengan kenaikan harga emas fisik JFXGOLD X pada minggu pertama bulan Maret 2025 sebanyak 1,47% per troy ounce dengan menduduki posisi US$. 2.926.72 per troy ounce atau Rp. 1.535.625 per gram. Melanjutkan tren positif pada perdagangan 2024, pada tahun 2025 emas fisik JFXGOLD X masih berkilau dengan kenaikan harganya mendekati 10% sepanjang periode year-to-date (ytd). Secara teknikal dengan perspektif harian, emas masih berada di zona bullish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 56,09 menunjukan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Rincian harga Emas Fisik JFXGOLD X 10 Maret 2025 :

Trump Masih Plinplan, Kenaikan Harga Emas Fisik JFXGOLD X Masih Berlanjut

Jakarta, MetalNews Digital – Pergerakan harga emas dunia sejak awal tahun 2025 masih terus menyita perhatian. Tidak hanya untuk investor, peningkatan harga yang terjadi pada emas dunia juga berhasil menyita perhatian publik. Sejak perdagangannya pada awal tahun, harga emas dunia meningkat stabil, meskipun beberapa kali sempat mengalami pelemahan, tetapi harganya bisa kembali naik sampai dengan saat ini. Peningkatan harga yang terjadi pada emas dunia bergerak sejalan dengan harga emas fisik JFXGOLD X yang transaksinya menggunakan harga pasar dunia. Kenaikan harganya yang cukup signifikan membuat emas fisik JFXGOLD X terus mencetak rekor baru. Misalnya saja pada harganya di bulan Februari ini, harga emas fisik JFXGOLD X berhasil naik Rp. 38.000 per gram dengan menduduki posisi US$. 2.888.71 per troy ounce atau Rp. 1.513.954 per gram. Gejolak yang saat ini sedang terjadi pada harga emas dunia disebabkan karena emas sedang menghadapi tiga sentimen besar. Pertama adalah perang dagang yang sedang terjadi, kemudian adanya inflasi Amerika Serikat (AS) dan penantian dari setiap kabar yang disampaikan melalui pidato Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed). Dilansir dalam CNBC Indonesia, dikutip dari Reuters David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures mengatakan fokus utama pasar emas saat ini menjadi tidak pasti terkait kebijakan tarif oleh Trump. “Saya akan mengumumkan itu, minggu depan, perdagangan timbal balik, agar kami diperlakukan setara dengan negara lain. Kami tidak ingin lebih, tidak defisit” tutur Trump, dikutip dari Reuters. Di Tengah ketidakpastian kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang berdampak pada kondisi ekonomi dunia mendorong harga emas menjadi terus melaju. “Di luar dampak langsung pada arus emas dari tarif, kami pikir cerita yang lebih menarik dan bertahan lama di sini adalah seputar apa artinya bagi selera emas baik sebagai hamparan risiko maupun sebagai tempat berlindung yang aman,” kata para analis RBC Capital Markets, dikutip dari investing.com. Rincian harga emas fisik JFXGOLD X 10 Februari 2025 :

Pelantikan Donald Trump Bawa Harga Emas Terbang Tinggi

Jakarta, MetalNews Digital – Pelantikan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump membawa harga emas dunia mengalami penguatan. Penguatan harga yang terjadi ditopang oleh melemahnya dolar AS serta adanya potensi ketidakpastian pengenaan tarif perdagangan AS. Pelemahan yang terjadi pada dolar AS memberikan dampak positif terhadap harga emas. Pembelian emas dikonversi ke dolar, sehingga terjadinya pelemahan dolar seperti saat ini membuat harga emas menjadi murah dan mudah untuk dibeli sehingga permintaannya mengalami peningkatan. “Pergerakan (emas) sebagian besar dipengaruhi oleh ancaman tarif AS yang menyeluruh setelah pelantikan Trump. Informasi mengenai tarif potensial ini baru datang sedikit demi sedikit,” kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities, kepada Reuters dikutip dalam CNBC Indonesia. Pelantikan Trump membuat indeks dolar melemah ke angka 108,089 dari yang sebelumnya di posisi 109,347. Umumnya, ketika dolar AS mengalami pelemahan maka imbal hasil yang ditawarkan pemerintah akan ikut menurun. Namun hal ini justru membawa pengaruh baik terhadap harga emas. Sepanjang perjalanan perdagangan bulan Januari tahun 2025, emas fisik JFXGOLD X yang ditransaksikan menggunakan harga pasar dunia telah mengalami peningkatan sebanyak 3,14% per troy ounce atau Rp. 80.000/gram. Penguatan yang terjadi pada perdagangannya hari ini berhasil membawa emas fisik JFXGOLD X menempati posisi US$. 2.762,63 per troy ounce atau Rp. 1.450.908 per gram. Naiknya harga emas di tengah pelemahan yang sedang dialami oleh dolar semakin menegaskan peran emas sebagai aset safe haven. Perannya sebagai aset untuk melindungi suatu nilai dari inflasi, membuat emas masih menjadi pilihan banyaknya masyarakat untuk melindungi aset, memulai investasi dan mempersiapkan dana untuk masa depan. Rincian harga emas fisik JFXGOLD X 22 Januari 2025 :

Pengaruh Tensi Politik untuk Emas Fisik JFXGOLD X

Jakarta, MetalNews Digital – Dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan dan imbal hasil Treasury AS meningkat membuat harga emas dunia memasuki fase stabil. Meskipun demikian adanya ketidakpastian terkait rencana tarif Presiden terpilih AS menarik perhatian pasar. Pada tahun 2024 harga emas dunia mengalami goncangan yang luar biasa, hal ini mempengaruhi perdagangan emas fisik JFXGOLD X yang transaksinya menggunakan harga pasar dunia. Pada awal tahun 2024 harga emas fisik JFXGOLD X dibuka dengan posisi US$ 2.083,25 per troy ounce atau Rp. 1.035.585 per gram. Kenaikan harga yang terjadi pada awal tahun 2024 ini disebabkan adanya harapan Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve yang dapat memangkas suku bunga pada awal Maret 2024. Tidak hanya itu, adanya permintaan aset safe haven yang cukup tinggi serta melemahnya dolar karena investor menunggu hasil pemilu AS membuat harga emas dunia mengalami lonjakan. Perdagangan awal tahun yang dibuka dengan harga tinggi akhirnya berhasil membawa harga emas fisik JFXGOLD X meningkat sebanyak 27% dalam waktu satu tahun. Lonjakan yang terjadi pada harga emas dunia tidak lain karena adanya pemotongan suku bunga acuan, aksi borong berbagai bank sentral serta tensi geopolitik yang tinggi. Beberapa faktor ini diyakini masih akan terus berlanjut pada perdagangan 2025. Dilansir dari Bloomberg Technoz, tahun ini ada penambahan sentimen baru yaitu ekspektasi kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump. Seperti misalnya penerapan bea masuk tinggi terhadap produk-produk impor akan membuat harga barang dan jasa di AS menjadi naik dan menyebabkan tekanan inflasi sehingga bank sentral sulit memberi kelonggaran ada kebijakan moneter yang lebih jauh. Meskipun begitu, sepertinya emas masih akan mendapatkan tempat tersendiri. Emas masih akan menjadi pilihan diversifikasi portofolio, melindungi dari gejolak di pasar keuangan. “Diversifikasi ke emas masih akan menjadi tren. Kami juga memperkirakan emas masih akan menarik bagi bank sentral dan para keluarga konglomerat,” kata Greg Sharenow, Manajer Portofolio di Pacific Investment Management Co, seperti dikutip dari Bloomberg News. Awal tahun 2025 emas fisik JFXGOLD X membuka perdagangannya dengan harga US$ 2.678,33 per troy ounce atau Rp. 1.370.662 per gram. Namun setelah satu minggu berlalu, harga emas fisik JFXGOLD X kembali mengalami penurunan sebanyak 0,99% dan membawa harga nya menempati posisi US$ 2.651,77 per troy ounce atau Rp. 1.357.710 per gram. Dibalik penurunan yang terjadi pada perdagangan hari ini (7/1/2024), harga emas fisik JFXGOLD X sempat mengalami kenaikan sebanyak Rp. 19.000 per gram pada perdagangannya di hari Jumat (3/1/2024). Ritme naik turun yang terjadi pada pergerakan harga emas memang sering kali membuat khawatir para investor, tetapi seperti yang diketahui bersama bahwa harga emas tidak pernah turun melainkan selalu bergerak naik. Hal inilah yang akhirnya membuat emas sebagai instrumen investasi yang cocok untuk jangka panjang.

Jangan Sampai Menyesal Belum Beli Saat Harga Turun, Fisik Emas JFXGOLD X Siap Terbang Sambut Natal dan Tahun Baru

Jakarta, MetalNews Digital – Jelang perayaan natal dan tahun baru (Nataru), harga emas dunia bersiap naik. Lonjakan harga pada emas dunia yang terjadi pada perdagangan pagi ini tidak serta merta dikarenakan perayaan nataru saja, tetapi hal lain yang mempengaruhinya adalah data inflasi pengeluaran pribadi warga Amerika Serikat (PCE) yang menunjukan angka lebih rendah, serta adanya penurunan tajam indeks dolar AS hingga imbal hasil Treasury. Pagi ini Senin (23/12/2024) harga fisik emas JFXGOLD X menempati posisi US$ 2.638,31 atau Rp. 1.351.155 per gram. Kenaikan harga tersebut melanjutkan lonjakan tajam yang terjadi pada hari Jumat (20/12/2024) yakni US$ 2.613.26 per troy ounce atau Rp. 1.338.043 per gram. Lonjakan ini membawa harga fisik emas JFXGOLD X mengalami kenaikan sebesar 0,95% per troy ounce atau Rp. 13.112 per gram. Inflasi PCE yang rendah membuat ekspektasi The Fed melunak akan semakin besar. Hal inilah yang membuat dolar melemah sehingga terjadi penguatan pada harga emas dunia. “Tidak hanya data PCE, data pendapatan pribadi, dan data pengeluaran pribadi semuanya keluar lebih lemah dari yang diharapkan. Kami melihat orang-orang kembali ke pasar emas di sini dan membangun kembali posisi,” ujar Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures, dikutip dari Reuters dalam CNBC Indonesia. “Sekarang tiba-tiba beralih dari dua pemotongan suku bunga yang sudah diperhitungkan, yang menyebabkan aksi jual emas, sekarang muncul kembali kemungkinan tiga pemotongan suku bunga dalam kebijakan yang lebih akomodatif, tetapi masih terlalu dini untuk mengatakannya,” tambah Streible. Dilansir dari CNBC Indonesia, selain adanya pelemahan pada Dolar AS yang terjadi pada pekan lalu, namun sejarah menunjukan bahwa harga emas dunia memang selalu naik menjelang Natal. Dalam 10 tahun terakhir sepanjang natal, harga emas dunia mengalami penguatan sebanyak delapan kali dan hanya dua kali mengalami pelemahan. Merujuk pada data Refinitiv, emas biasanya mulai mengalami kenaikan pada minggu ketiga bulan Desember.

Bank Sentral AS Bersiap Pangkas Suku Bunga

Jakarta, MetalNews Digital – Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed memberikan sinyal untuk melakukan pemangkasan suku bunga. Pemangkasan suku bunga ini diprediksi akan dilakukan sebesar 25 basis poin dalam pertemuan Federal Open Market Committee pada Rabu (18/12/2024). Dilansir dari Bloomberg Technoz saat ini ekonomi Amerika Serikat sudah lebih tangguh dari yang diperkirakan oleh para pejabat pada pertemuan beberapa bulan lalu. Data terbaru menunjukan inflasi menurun lebih lambat dari yang diperkirakan serta pasar tenaga kerja tidak mengalami pelemahan sebesar yang dikhawatirkan. Berdasarkan hal tersebut, Kepala Ekonom SGH Macro Advisors Tim Duy meyakini para pejabat The Fed akan menurunkan suku bunga acuan lebih lambat pada Federal Open Market Committee (FOMC) di Desember ini. The Fed diprediksi akan memangkas suku bunga 25 basis poin (bps). “Semakin mendekati batas atas estimasi tersebut, akan masuk akal dari perspektif The Fed untuk bergerak lebih lambat sambil menilai posisinya dalam siklus kebijakan,” kata Tim Duy dikutip dari Bloomberg, Rabu (18/12/2024). Penurunan suku bunga jika terjadi sesuai perkiraan akan membawa suku bunga dana federal ke rentang target 4,25% hingga 4,%, satu point presentase lebih rendah dibandingkan bulan September ketika pejabat mulai melakukan pemotongan suku bunga. Keputusan The Fed akan diumumkan siang ini waktu Washington. Saat ini para investor masih menunggu bagaimana kebijakan para pejabat the fed di hari ini, apakah perkiraan terkait pemangkasan suku bunga sebanyak 25 bps akan terjadi atau bahkan sebaliknya?. Namun kondisi penantian hasil dari FOMC hari ini membawa harga emas dunia terombang-ambing. Misalnya saja pada hari ini, Rabu (18/12/2024) harga fisik emas JFXGOLD X berada di posisi US$. 2.660,15 per troy ounce atau Rp. 1.362.028 per gram. Harga tersebut sudah mengalami penurunan sebanyak 0,95% jika dibandingkan dengan perdagangannya di minggu lalu. Nantikan kabar terbaru dari FOMC The fed, simak informasi lainnya hanya di MetalNews.

Lanjutkan Koreksi, Fisik Emas JFXGOLD X Turun Lagi

Jakarta, MetalNews Digital – Harga emas dunia kembali melanjutkan pelemahannya. Pada perdagangan hari ini Rabu (5/12/2024) fisik emas JFXGOLD X menempati posisi US$ 2.664,15 per troy ounce atau Rp. 1.364.106 per gram. Kondisi seperti ini membuat para investor semakin bersiap untuk menghadapi informasi terbaru dari pidato chairman Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed). Pidato tersebut memiliki potensi untuk memberikan kejelasan mengenai prospek kebijakan moneter bank sentral yang tentunya dapat memberikan pengaruh pada pergerakan harga emas dunia. Dilansir dari Investing.com, menyambut pidato Chairman The Fed yang akan diselenggarakan pada Kamis dini hari waktu Indonesia, beberapa pejabat The Fed memberikan komentar. Misalnya saja Christopher Waller yang menyatakan dukungannya untuk pemangkasan suku bunga bulan ini, semantara Presiden Bank Fed New York John Wiliams menyerahkan pergeseran bertahap ke arah kebijakan yang netral. Tentunya komentar dari beberapa pejabat The Fed ini mengangkat ekspektasi pasar akan adanya pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed mendatang. Kondisi harga emas dunia saat ini membuat emas tertahan di zona bearish. Hal ini dilihat berdasarkan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 48,03, dimana jika RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang berada di zona bearish. Dilansir dari CNBC Indonesia, kondisi saat ini membawa perhatian para investor kepada sejumlah data penting yang dapat mempengaruhi harga emas, diantaranya seperti inflasi pengeluaran pribadi warga AS atau PCE, data pertumbuhan ekonomi, hingga pidato Chairman Jerome Powell pada Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan diselenggarakan dini hari nanti. “Saya masih memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar 25 bps pada Desember, tetapi pejabat The Fed baru-baru ini menunjukkan nada yang lebih hati-hati menjelang 2025, yang bisa menjadi hambatan bagi emas,” kata Peter Grant, wakil presiden dan kepala strategis logam di Zaner Metals, dikutip dari Reuters. Rincian harga fisik emas JFXGOLD X 4 Desember 2024 : Simak informasi lainnya hanya di MetalNews.

Scroll to Top