Tak Berkategori

Lanjutkan Tren, Emas Fisik JFXGOLD X Terbang Rp. 8000/gram

Jakarta, MetalNews Digital – Terjadinya penguatan pada harga emas dunia tidak lain disebabkan oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) akibat plin-plan nya presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pelemahan dolar yang terjadi menimbulkan kekhawatiran perang dagang yang semakin bergejolak akibat ancaman terkait kenaikan tarif dagang kepada Kanada oleh Trump. Kenaikan yang terjadi pada harga emas dunia tentu terjadi juga pada harga emas fisik JFXGOLD X yang transaksinya menggunakan harga pasar dunia. Misalnya saja pada perdagangannya hari ini, Rabu (12/3/2025) harga emas fisik JFXGOLD X menduduki posisi US$. 2.930 per troy ounce atau Rp. 1.547.583 per gram. Dibandingkan dengan harga pada perdagangannya kemarin, hari ini emas fisik JFXGOLD X berhasil terbang dengan kenaikan harganya sebanyak Rp. 8000 per gram. Kenaikan harga emas dunia yang terjadi saat ini tidak terlepas dari peran emas sebagai aset safe haven, dimana instrumen investasi ini masih terpilih untuk menjadi aset lindung nilai di tengah ketidak jelasan kondisi ekonomi global. “Emas kemungkinan akan tetap didukung di tengah ketidakpastian pasar yang sedang berlangsung, sehingga meningkatkan permintaan untuk aset safe haven. Namun, setiap perkembangan positif dalam negosiasi Rusia-Ukraina dapat mengurangi premi risiko,” ujar Zain Vawda, analis pasar di MarketPulse by OANDA, kepada Reuters dikutip dalam CNBC Indonesia. Plin-plan nya Trump tidak hanya berdampak pada dolar dan harga emas, tetapi Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) juga merasakan hal yang sama. Akibat hal ini, The Fed mengaku kesulitan untuk membuat kebijakan. Melansir dari CNBC Indonesia, pada Rabu ini (12/3/2025), AS mengumumkan data inflasi periode Februari 2025. Secara bulanan, inflasi AS naik sebesar 0,5% di atas 0,4% pada bulan sebelumnya dan ekspektasi akan melambat menjadi 0,3%. Jika inflasi kembali meningkat, maka The Fed akan menahan pemangkasan suku bunga, demikian sebaliknya. Namun, kebijakan penahanan suku bunga oleh The Fed memberikan dampak negatif ke emas. “Harga emas sudah diperdagangkan pada level yang sangat tinggi karena kenaikan tajam sejak awal tahun, yang membatasi potensi kenaikan,” menurut catatan Commerzbank kepada Reuters dikutip dalam CNBC Indonesia. Simak informasi lainnya hanya di MetalNews.

Cetak Rekor di Bulan Januari, Bagaimana Perjalanan Emas Fisik JFXGOLD X Bulan Februari?

Jakarta, MetalNews Digital – Harga emas dunia ditutup menguat pada perdagangannya di akhir bulan Januari 2025. Penguatan harga emas dunia tentunya berdampak pada harga emas fisik JFXGOLD X yang transaksinya menggunakan harga pasar dunia. Perdagangan emas fisik JFXGOLD X sepanjang bulan Januari berhasil membawa harganya naik sebanyak Rp. 104.929 per gram. Kenaikan harga yang terjadi pada hari Jumat 31 Januari 2025 juga membawa emas fisik JFXGOLD X memecahkan rekor baru dengan menduduki posisi US$ 2.811,21/Toz atau Rp. 1.475.591 per gram. Kenaikan sebesar 4,96% per troy ounce dalam waktu hanya satu bulan membuat sebagian investor melakukan transaksi penjualan. Kendati demikian, ada juga yang memilih untuk mempertahankan kepemilikannya demi menyambut ramalan Goldman Sachs dimana harga emas dunia bisa tembus US$ 3.000 per troy ounce. Melansir dari CNBC Indonesia, Ahli Strategi Komoditas Goldman Sachs Research, Lina Thomas mengatakan harga emas telah naik sekitar 40% selama dua belas bulan terakhir menjadi lebih dari US$ 2.700 per troy ounce. Hal ini dikarenakan bank sentral Amerika Serikat yang terus meningkatkan pembelian logam mulia. Di sisi lain, adanya penurunan suku bunga dari Federal Reserve AS menjadi poin yang diperhitungkan oleh investor, karena biasanya perdagangan emas sejalan dengan suku bunga. “Sebagai aset yang tidak menawarkan hasil apa pun, aset ini biasanya menjadi kurang menarik bagi investor ketika suku bunga lebih tinggi, dan biasanya lebih diminati ketika suku bunga turun,” jelas Thomas dikutip dari Fund Selector Asia, Minggu (2/2/2025). Secara teknikal dengan perspektif bulanan, jika dilihat dari Relative Strength Index (RSI) sebesar 77,16 menandakan posisi emas mantap berada di zona bullish. RSI di atas 50 yang menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Dilansir dari bloombergtechnoz.com posisi RSI di atas 70 perlu berhati-hati, hal ini dapat diartikan juga menjadi sinyal sudah jenuh atau (overbought). Namun dengan kenaikan yang cukup tinggi, adanya kemungkinan harga emas akan mengalami koreksi pada bulan Februari. Rincian harga emas fisik JFXGOLD X 3 Februari 2025 :

Bank Sentral AS Bersiap Pangkas Suku Bunga

Jakarta, MetalNews Digital – Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed memberikan sinyal untuk melakukan pemangkasan suku bunga. Pemangkasan suku bunga ini diprediksi akan dilakukan sebesar 25 basis poin dalam pertemuan Federal Open Market Committee pada Rabu (18/12/2024). Dilansir dari Bloomberg Technoz saat ini ekonomi Amerika Serikat sudah lebih tangguh dari yang diperkirakan oleh para pejabat pada pertemuan beberapa bulan lalu. Data terbaru menunjukan inflasi menurun lebih lambat dari yang diperkirakan serta pasar tenaga kerja tidak mengalami pelemahan sebesar yang dikhawatirkan. Berdasarkan hal tersebut, Kepala Ekonom SGH Macro Advisors Tim Duy meyakini para pejabat The Fed akan menurunkan suku bunga acuan lebih lambat pada Federal Open Market Committee (FOMC) di Desember ini. The Fed diprediksi akan memangkas suku bunga 25 basis poin (bps). “Semakin mendekati batas atas estimasi tersebut, akan masuk akal dari perspektif The Fed untuk bergerak lebih lambat sambil menilai posisinya dalam siklus kebijakan,” kata Tim Duy dikutip dari Bloomberg, Rabu (18/12/2024). Penurunan suku bunga jika terjadi sesuai perkiraan akan membawa suku bunga dana federal ke rentang target 4,25% hingga 4,%, satu point presentase lebih rendah dibandingkan bulan September ketika pejabat mulai melakukan pemotongan suku bunga. Keputusan The Fed akan diumumkan siang ini waktu Washington. Saat ini para investor masih menunggu bagaimana kebijakan para pejabat the fed di hari ini, apakah perkiraan terkait pemangkasan suku bunga sebanyak 25 bps akan terjadi atau bahkan sebaliknya?. Namun kondisi penantian hasil dari FOMC hari ini membawa harga emas dunia terombang-ambing. Misalnya saja pada hari ini, Rabu (18/12/2024) harga fisik emas JFXGOLD X berada di posisi US$. 2.660,15 per troy ounce atau Rp. 1.362.028 per gram. Harga tersebut sudah mengalami penurunan sebanyak 0,95% jika dibandingkan dengan perdagangannya di minggu lalu. Nantikan kabar terbaru dari FOMC The fed, simak informasi lainnya hanya di MetalNews.

Turun 6 Hari Berturut-turut, JFXGOLD X Berhenti Cetak Rekor?

Jakarta, MetalNews Digital – Harga emas dunia baru-baru ini kembali menyita perhatian investor melalui pergerakan harganya yang terus mencetak rekor. Kondisi yang membuat investor berbondong-bondong melakukan transaksi penjualan ini berhasil membawa fisik emas JFXGOLD X mengalami peningkatan lebih dari 30% pada perjalanan perdagangannya dari awal tahun sampai dengan saat ini. Sempat diperkirakan pergerakan harganya akan mencapai posisi US$ 3000 per troy ounce pada pertengahan tahun depan, tetapi hal ini tidak serta merta membuat pergerakan harganya terus mengalami peningkatan, misalnya saja pada enam hari kebelakang harga emas dunia seolah berhenti mencetak rekor melalui pergerakan harganya yang kian melemah. Kamis 10 Oktober 2024 ini harga fisik emas JFXGOLD X menduduki posisi US$ 2.630.26 per troy ounce atau Rp. 1.325.887 per gram, harga tersebut telah mengalami penurunan sebanyak 1,75% per troy ounce. Melansir dari Kitco.com, penurunan harga emas untuk enam hari berturut-turut dipicu oleh penguatan dolar dan berkurangnya ekspektasi pemangkasan suku bunga yang lebih besar dari bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve pada bulan November. Adanya penguatan indeks dolar AS dan imbal hasil US Treasury berdampak negatif ke emas. Pembelian emas yang dikonversi ke dolar sehingga kenaikan dolar AS membuat emas menjadi semakin mahal untuk dibeli sehingga menyebabkan pengurangan minat yang membuat pembelian juga berkurang. “Pasar tidak bergerak karena data tenaga kerja yang luar biasa mungkin memerlukan penyesuaian oleh Federal Open Market Committee (FOMC). Itulah sebabnya emas tidak banyak bergerak dan tampaknya turun untuk sesi keenam berturut-turut, meskipun penurunannya modest,” kata Tai Wong, trader logam independen berbasis di New York, dikutip dalam CNBC Indonesia. “Dolar telah melesat dalam beberapa sesi terakhir, yang menambah tekanan turun pada emas,” tambahnya. Simak informasi selengkapnya hanya di MetalNews!

Scroll to Top