Tak Berkategori

Emas Fisik JFXGOLD X Bergerak Seperti Roller Coaster

Jakarta, MetalNews Digital – Pergerakan harga emas masih mencuri perhatian publik, tidak hanya investor masyarakat umum pun turut mengikuti update perkembangan harga emas sampai dengan hari ini. Pada hari Selasa kemarin (22/4/2025) investor dikagetkan dengan kenaikan harga emas fisik JFXGOLD X yang mencapai US$ 3.498 per troy ounce atau Rp. 1.9 juta per gram. Harga ini termasuk harga tertinggi sepanjang masa. Ada beberapa hal yang mempengaruhi kejadian ini, salah satunya adalah kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi global di tengah perang dagang antara Amerika Serikat AS (AS) dan China, tidak hanya itu terjadinya pelemahan dolar memperkuat reli harga emas. Dilansir dari CNBC Yeap Jun Rong ahli strategi pasar di IG mengatakan bahwa pasar sedang memperhitungkan peningkatan risiko geopolitik. “Secara fundamental, pasar sedang memperhitungkan meningkatnya risiko geopolitik, yang dipicu oleh ketegangan tarif AS dan kekhawatiran stagflasi, sementara permintaan bank sentral yang tetap kuat memberikan dorongan tambahan bagi harga emas,” kata Yeap Jun Rong, ahli strategi pasar di IG, kepada Reuters. Namun kondisi ini tidak bertahan lama, layaknya disambar petir hari ini Rabu (23/4/2025) justru harga emas fisik JFXGOLD X mengalami pelemahan yang membawa harganya menduduki US$ 3.350.35 per troy ounce posisi Rp. 1.820.033 per gram. Kejadian ini membawa harga emas fisik JFXGOLD X mengalami penurunan sebanyak 4,4%. Pelemahan dan penguatan yang terjadi pada harga emas dalam waktu yang begitu singkat membuat investor wait and see terhadap kondisi emas saat ini. Kenaikan harga yang terjadi pada perdagangan emas fisik JFXGOLD X selama tahun 2024 mencapai 30% hal ini menggambarkan bahwa menabung emas memang cocok untuk jangka waktu panjang. Pergerakan yang masih belum dapat dipastikan dalam jangka panjang, membuat investor tidak boleh gegabah dalam mengambil tindakan, yang terpenting adalah tidak tergesa-gesa dan panic buying dalam menanggapi situasi saat ini. Investor tetap harus melakukan transaksi berdasarkan analisa. Khusus untuk investor yang ingin membeli emas, jangan lupa untuk memastikan keamanan, legalitas serta keaslian emas, agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan.

Dampak Perang Dagang Amerika vs China, Masyarakat Berlomba Amankan Aset, Bursa Saham dan Bursa Komoditi Jadi Pilihan

Dampak Perang Dagang Amerika vs China, Masyarakat Berlomba Amankan Aset, Bursa Saham dan Bursa Komoditi Jadi Pilihan Jakarta, MetalNews Digital – Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China semakin memanas, setelah China umumkan tarif balasan sebesar 84% kepada AS. Tidak tinggal diam, Amerika Serikat melalui presiden Donald Trump seolah memberikan balasan dengan memberlakukan tarif baru pada puluhan mitra dagang, termasuk bea masuk sebesar 104% atas impor produk China. Perang dagang Amerika Serikat dan China memberikan dampak kepada kondisi ekonomi global, tidak terkecuali kepada harga emas. Biasanya emas diuntungkan dengan kondisi seperti ini. Namun tidak untuk kali ini, emas turut terkena imbasnya. Kondisi ekonomi global saat ini membawa kekhawatiran masyarakat, instrumen investasi mana yang harus dipilih? Mulai dari bursa saham sampai dengan bursa komoditi dapat menjadi pilihan. Di dalam bursa saham masyarakat dapat melakukan transaksi jual beli saham, namun di dalam bursa komoditi ada berbagai kontrak komoditi fisik dan berjangka yang dapat dipilih salah satunya adalah transaksi emas fisik JFXGOLD X. Dilansir dari neraca.co.id Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan sesi I Selasa (8/4/2025), tercatat melemah 502,14 poin atau 7,71% ke posisi 6.008,48. Kondisi ini menimbulkan reaksi atas kekhawatiran para investor terhadap nasib investasi kedepannya. Tidak tergesa-gesa, dalam menyikapi kondisi ini investor diharapkan untuk tetap melakukan transaksi dengan analisa secara benar berdasarkan faktor fundamental dan teknikal yang clear. Dampak perang dagang terhadap harga emas sempat membuat investor cemas. Hal yang jarang terjadi ini membuat pergerakan harga emas terus disorot publik. Namun beruntungnya kondisi ini tidak terjadi begitu lama, lepas sejak 4 hari saat perdagangannya melemah emas kembali gagah dengan melakukan fungsi nya sebagai aset safe haven. Misalnya saja pada harga emas fisik JFXGOLD X yang transaksinya menggunakan harga pasar dunia. Saat ini emas fisik JFXGOLD X berhasil menguat dan menduduki posisi US$ 3.200 per troy ounce atau Rp. 1.700.000 per gram. Memilih emas fisik JFXGOLD X di dalam bursa komoditi, sama dengan memilih emas fisik yang transaksinya menggunakan harga pasar dunia, dalam setiap transaksinya Jakarta Futures Exchange (JFX) atau Bursa Berjangka Jakarta berperan sebagai lembaga bursa, dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI) berperan sebagai lembaga kliring. Menabung atau investasi emas dikenal memberikan keuntungan dalam jangka waktu panjang, tapi untuk emas fisik JFXGOLD X tidak hanya keuntungan dalam jangka waktu panjang, investor juga berpeluang mendapat keuntungan dalam jangka waktu pendek. Penggunaan harga emas dunia dalam setiap transaksi membuat harga nya dinamis, spread nya lebih rapat sehingga bisa memberikan keuntungan dalam jangka waktu pendek. Tidak hanya itu, penggunaan harga emas dunia juga membuat harga emas fisik JFXGOLD X memiliki selisih yang cukup jauh dengan harga emas lainnya yang ditransaksikan dengan harga domestik. Memilih instrumen investasi, baik saham, membeli emas secara offline dengan datang langsung ke toko, atau melakukan transaksi pembelian dan penjualan secara digital seperti emas fisik JFXGOLD X dapat dipilih masyarakat sesuai dengan kebutuhan nya masing-masing. Yang terpenting adalah tidak tergesa-gesa dan panic buying, Investor tetap harus melakukan transaksi berdasarkan analisa. Khusus untuk investor yang ingin membeli emas, jangan lupa untuk memastikan keamanan, legalitas serta keaslian emas, agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan.

Sedikit Menguat, Hari Ini Emas Fisik JFXGOLD X Naik Rp. 4000/gram

Jakarta, MetalNews Digital – Harga emas dunia terus menyita perhatian, tanpa terkecuali pada harga emas fisik JFXGOLD X yang transaksinya menggunakan harga pasar dunia. Perubahan harga yang terjadi dalam waktu singkat membuat harga emas fisik JFXGOLD X selalu dalam pantauan investor. Setelah penguatan harga yang membawanya ke posisi US$ 3000 per troy ounce, harga emas fisik JFXGOLD X mengalami pelemahan selama 3 hari perdagangannya. Namun pada hari ini emas fisik JFXGOLD X sudah kembali mendapat angin segar dengan penguatan harga yang terjadi. Kilauan emas fisik JFXGOLD X yang hari ini terjadi dikarenakan permintaan emas sebagai safe haven yang mengalami peningkatan di tengah kekhawatiran tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Jika dibandingkan dengan harga pada perdagangan kemarin, hari ini Kamis (26/3/2025) emas fisik JFXGOLD X telah mengalami penguatan harga sebanyak Rp. 4000 per gram yang membawa harganya menempati posisi US$ 1.620.198 per gram. Dilansir dari CNBC Indonesia, Jeffrey Christian, mitra pengelola CPM Group mengatakan investor membeli emas sebagai aset alternatif “Investor khawatir tentang keadaan dunia, terutama dengan kebijakan AS yang ada, sehingga mereka membeli emas sebagai aset alternatif karena mereka khawatir bahwa pemerintah AS dapat membawa dunia ke dalam resesi global,” ujar Jeffrey Christian, mitra pengelola CPM Group, kepada Reuters. Salah satu hal yang turut mempengaruhi harga emas dunia adalah kebijakan yang dibuat oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed). The Fed melalui Federal Open Market Committee (FOMC) bulan Maret memutuskan untuk kembali menahan suku bunganya di level 4,25-4,50%. Pengumuman yang dilaksanakan pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (20/3/2025) ini merupakan kali keduanya The Fed menahan suku bunga, setelah terakhir kalinya menurunkan suku bunga pada pertemuan Desember 2024. Melalui keterangannya The Fed menyampaikan bahwa dalam menilai sikap kebijakan moneter yang tepat, komite akan terus memantau implikasi informasi yang masuk untuk prospek ekonomi. Komite akan siap untuk menyesuaikan sikap kebijakan moneter sesuai jika muncul risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan komite. Penilaian komite akan mempertimbangkan berbagai informasi, tekanan inflasi dan ekspektasi inflasi serta perkembangan keuangan dan internasional. Rincian harga Emas Fisik JFXGOLD X 26 Maret 2025 : Simak informasi lainnya hanya di MetalNews.

Lanjutkan Tren, Emas Fisik JFXGOLD X Terbang Rp. 8000/gram

Jakarta, MetalNews Digital – Terjadinya penguatan pada harga emas dunia tidak lain disebabkan oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) akibat plin-plan nya presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pelemahan dolar yang terjadi menimbulkan kekhawatiran perang dagang yang semakin bergejolak akibat ancaman terkait kenaikan tarif dagang kepada Kanada oleh Trump. Kenaikan yang terjadi pada harga emas dunia tentu terjadi juga pada harga emas fisik JFXGOLD X yang transaksinya menggunakan harga pasar dunia. Misalnya saja pada perdagangannya hari ini, Rabu (12/3/2025) harga emas fisik JFXGOLD X menduduki posisi US$. 2.930 per troy ounce atau Rp. 1.547.583 per gram. Dibandingkan dengan harga pada perdagangannya kemarin, hari ini emas fisik JFXGOLD X berhasil terbang dengan kenaikan harganya sebanyak Rp. 8000 per gram. Kenaikan harga emas dunia yang terjadi saat ini tidak terlepas dari peran emas sebagai aset safe haven, dimana instrumen investasi ini masih terpilih untuk menjadi aset lindung nilai di tengah ketidak jelasan kondisi ekonomi global. “Emas kemungkinan akan tetap didukung di tengah ketidakpastian pasar yang sedang berlangsung, sehingga meningkatkan permintaan untuk aset safe haven. Namun, setiap perkembangan positif dalam negosiasi Rusia-Ukraina dapat mengurangi premi risiko,” ujar Zain Vawda, analis pasar di MarketPulse by OANDA, kepada Reuters dikutip dalam CNBC Indonesia. Plin-plan nya Trump tidak hanya berdampak pada dolar dan harga emas, tetapi Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) juga merasakan hal yang sama. Akibat hal ini, The Fed mengaku kesulitan untuk membuat kebijakan. Melansir dari CNBC Indonesia, pada Rabu ini (12/3/2025), AS mengumumkan data inflasi periode Februari 2025. Secara bulanan, inflasi AS naik sebesar 0,5% di atas 0,4% pada bulan sebelumnya dan ekspektasi akan melambat menjadi 0,3%. Jika inflasi kembali meningkat, maka The Fed akan menahan pemangkasan suku bunga, demikian sebaliknya. Namun, kebijakan penahanan suku bunga oleh The Fed memberikan dampak negatif ke emas. “Harga emas sudah diperdagangkan pada level yang sangat tinggi karena kenaikan tajam sejak awal tahun, yang membatasi potensi kenaikan,” menurut catatan Commerzbank kepada Reuters dikutip dalam CNBC Indonesia. Simak informasi lainnya hanya di MetalNews.

Cetak Rekor di Bulan Januari, Bagaimana Perjalanan Emas Fisik JFXGOLD X Bulan Februari?

Jakarta, MetalNews Digital – Harga emas dunia ditutup menguat pada perdagangannya di akhir bulan Januari 2025. Penguatan harga emas dunia tentunya berdampak pada harga emas fisik JFXGOLD X yang transaksinya menggunakan harga pasar dunia. Perdagangan emas fisik JFXGOLD X sepanjang bulan Januari berhasil membawa harganya naik sebanyak Rp. 104.929 per gram. Kenaikan harga yang terjadi pada hari Jumat 31 Januari 2025 juga membawa emas fisik JFXGOLD X memecahkan rekor baru dengan menduduki posisi US$ 2.811,21/Toz atau Rp. 1.475.591 per gram. Kenaikan sebesar 4,96% per troy ounce dalam waktu hanya satu bulan membuat sebagian investor melakukan transaksi penjualan. Kendati demikian, ada juga yang memilih untuk mempertahankan kepemilikannya demi menyambut ramalan Goldman Sachs dimana harga emas dunia bisa tembus US$ 3.000 per troy ounce. Melansir dari CNBC Indonesia, Ahli Strategi Komoditas Goldman Sachs Research, Lina Thomas mengatakan harga emas telah naik sekitar 40% selama dua belas bulan terakhir menjadi lebih dari US$ 2.700 per troy ounce. Hal ini dikarenakan bank sentral Amerika Serikat yang terus meningkatkan pembelian logam mulia. Di sisi lain, adanya penurunan suku bunga dari Federal Reserve AS menjadi poin yang diperhitungkan oleh investor, karena biasanya perdagangan emas sejalan dengan suku bunga. “Sebagai aset yang tidak menawarkan hasil apa pun, aset ini biasanya menjadi kurang menarik bagi investor ketika suku bunga lebih tinggi, dan biasanya lebih diminati ketika suku bunga turun,” jelas Thomas dikutip dari Fund Selector Asia, Minggu (2/2/2025). Secara teknikal dengan perspektif bulanan, jika dilihat dari Relative Strength Index (RSI) sebesar 77,16 menandakan posisi emas mantap berada di zona bullish. RSI di atas 50 yang menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Dilansir dari bloombergtechnoz.com posisi RSI di atas 70 perlu berhati-hati, hal ini dapat diartikan juga menjadi sinyal sudah jenuh atau (overbought). Namun dengan kenaikan yang cukup tinggi, adanya kemungkinan harga emas akan mengalami koreksi pada bulan Februari. Rincian harga emas fisik JFXGOLD X 3 Februari 2025 :

Bank Sentral AS Bersiap Pangkas Suku Bunga

Jakarta, MetalNews Digital – Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed memberikan sinyal untuk melakukan pemangkasan suku bunga. Pemangkasan suku bunga ini diprediksi akan dilakukan sebesar 25 basis poin dalam pertemuan Federal Open Market Committee pada Rabu (18/12/2024). Dilansir dari Bloomberg Technoz saat ini ekonomi Amerika Serikat sudah lebih tangguh dari yang diperkirakan oleh para pejabat pada pertemuan beberapa bulan lalu. Data terbaru menunjukan inflasi menurun lebih lambat dari yang diperkirakan serta pasar tenaga kerja tidak mengalami pelemahan sebesar yang dikhawatirkan. Berdasarkan hal tersebut, Kepala Ekonom SGH Macro Advisors Tim Duy meyakini para pejabat The Fed akan menurunkan suku bunga acuan lebih lambat pada Federal Open Market Committee (FOMC) di Desember ini. The Fed diprediksi akan memangkas suku bunga 25 basis poin (bps). “Semakin mendekati batas atas estimasi tersebut, akan masuk akal dari perspektif The Fed untuk bergerak lebih lambat sambil menilai posisinya dalam siklus kebijakan,” kata Tim Duy dikutip dari Bloomberg, Rabu (18/12/2024). Penurunan suku bunga jika terjadi sesuai perkiraan akan membawa suku bunga dana federal ke rentang target 4,25% hingga 4,%, satu point presentase lebih rendah dibandingkan bulan September ketika pejabat mulai melakukan pemotongan suku bunga. Keputusan The Fed akan diumumkan siang ini waktu Washington. Saat ini para investor masih menunggu bagaimana kebijakan para pejabat the fed di hari ini, apakah perkiraan terkait pemangkasan suku bunga sebanyak 25 bps akan terjadi atau bahkan sebaliknya?. Namun kondisi penantian hasil dari FOMC hari ini membawa harga emas dunia terombang-ambing. Misalnya saja pada hari ini, Rabu (18/12/2024) harga fisik emas JFXGOLD X berada di posisi US$. 2.660,15 per troy ounce atau Rp. 1.362.028 per gram. Harga tersebut sudah mengalami penurunan sebanyak 0,95% jika dibandingkan dengan perdagangannya di minggu lalu. Nantikan kabar terbaru dari FOMC The fed, simak informasi lainnya hanya di MetalNews.

Turun 6 Hari Berturut-turut, JFXGOLD X Berhenti Cetak Rekor?

Jakarta, MetalNews Digital – Harga emas dunia baru-baru ini kembali menyita perhatian investor melalui pergerakan harganya yang terus mencetak rekor. Kondisi yang membuat investor berbondong-bondong melakukan transaksi penjualan ini berhasil membawa fisik emas JFXGOLD X mengalami peningkatan lebih dari 30% pada perjalanan perdagangannya dari awal tahun sampai dengan saat ini. Sempat diperkirakan pergerakan harganya akan mencapai posisi US$ 3000 per troy ounce pada pertengahan tahun depan, tetapi hal ini tidak serta merta membuat pergerakan harganya terus mengalami peningkatan, misalnya saja pada enam hari kebelakang harga emas dunia seolah berhenti mencetak rekor melalui pergerakan harganya yang kian melemah. Kamis 10 Oktober 2024 ini harga fisik emas JFXGOLD X menduduki posisi US$ 2.630.26 per troy ounce atau Rp. 1.325.887 per gram, harga tersebut telah mengalami penurunan sebanyak 1,75% per troy ounce. Melansir dari Kitco.com, penurunan harga emas untuk enam hari berturut-turut dipicu oleh penguatan dolar dan berkurangnya ekspektasi pemangkasan suku bunga yang lebih besar dari bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve pada bulan November. Adanya penguatan indeks dolar AS dan imbal hasil US Treasury berdampak negatif ke emas. Pembelian emas yang dikonversi ke dolar sehingga kenaikan dolar AS membuat emas menjadi semakin mahal untuk dibeli sehingga menyebabkan pengurangan minat yang membuat pembelian juga berkurang. “Pasar tidak bergerak karena data tenaga kerja yang luar biasa mungkin memerlukan penyesuaian oleh Federal Open Market Committee (FOMC). Itulah sebabnya emas tidak banyak bergerak dan tampaknya turun untuk sesi keenam berturut-turut, meskipun penurunannya modest,” kata Tai Wong, trader logam independen berbasis di New York, dikutip dalam CNBC Indonesia. “Dolar telah melesat dalam beberapa sesi terakhir, yang menambah tekanan turun pada emas,” tambahnya. Simak informasi selengkapnya hanya di MetalNews!

Scroll to Top