Author name: admin_nunomics

Perjalanan Emas sebagai Mata uang : Pelajaran 4000 Tahun Lindungi Kekayaan yang tak pernah terinflasi

Ketika Babilonia mencetak koin emas pertama sekitar 600 SM, mereka tidak hanya menciptakan alat tukar, mereka memulai sebuah legasi yang akan bertahan lebih lama dari kerajaan mereka sendiri. Ribuan tahun kemudian, emas masih berdiri tegak, melewati kejatuhan imperium, revolusi ekonomi, dan transformasi digital yang mengubah wajah dunia. Apakah Perjalanan emas begitu berpengaruh terhadap inflasi? Perjalanan Singkat Emas Melintasi Peradaban Bayangkan tahun 1760 Sebelum Masehi—jauh sebelum teknologi digital atau bahkan sistem perbankan modern—Raja Hammurabi sedang menyusun sebuah dokumen monumental di Mesopotamia. Code of Hammurabi bukan sekadar kumpulan hukum, melainkan formalisasi pertama peran uang dalam struktur masyarakat. Ini adalah momen historis ketika manusia sepakat: ekonomi membutuhkan standar, dan standar membutuhkan kepercayaan. Dan sejak saat itu, emas telah menjadi simbol kepercayaan tersebut. Pelajaran Krusial dari Abad ke-21 Inilah yang membuat emas relevan hari ini: pelajaran keras dari krisis modern yang memvalidasi kebijaksanaan ribuan tahun. 1. Perjalanan Emas saat Krisis Keuangan 2008: Ketika Sistem Modern Runtuh Lehman Brothers, salah satu bank investasi terbesar di dunia, kolaps dalam semalam. Triliunan dolar aset menguap. Sistem perbankan yang dianggap “terlalu besar untuk gagal” ternyata rapuh. Sementara itu, emas naik 25% dalam setahun setelah krisis—melindungi mereka yang memilikinya. Pelajaran: Institusi modern bisa runtuh, tetapi emas tetap berdiri. Bank sentral dunia hingga kini masih memegang sepertiga dari seluruh emas dunia (1,140 juta ounce)—bukan tanpa alasan. Mereka tahu bahwa emas adalah “war chest” yang dapat dimanfaatkan dalam kekacauan mata uang global. 2. Pandemi COVID-19 (2020-2023): Inflasi yang Menghancurkan Daya Beli Ketika pandemi melanda, bank sentral di seluruh dunia mencetak uang dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hasilnya? Inflasi global yang menghancurkan tabungan masyarakat. Di Indonesia, inflasi mencapai 5.51% pada 2022. Di AS, inflasi menyentuh 9.1%—tertinggi dalam 40 tahun. Namun, emas bereaksi berbeda. Harga emas mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa, melampaui $2.100 per ounce. Mereka yang menyimpan kekayaan dalam emas tidak hanya terlindungi, tetapi juga melihat nilai aset mereka meningkat. Pelajaran: John Maynard Keynes pernah mengingatkan, “Melalui proses inflasi yang berkelanjutan, pemerintah dapat menyita, secara diam-diam dan tidak teramati, bagian penting dari kekayaan warganya.” Emas adalah jawaban terhadap pencurian tersembunyi ini. Ketika Rp10 juta hari ini tidak sama dengan Rp10 juta lima tahun mendatang, emas mempertahankan daya belinya. 3. Ketidakstabilan Geopolitik: Perang Dagang hingga Konflik Dari perang dagang AS-China, konflik Rusia-Ukraina, hingga ketegangan di Timur Tengah—ketidakpastian geopolitik telah mendorong investor mencari “safe haven”. Setiap kali krisis geopolitik memuncak, harga emas naik. Bukan kebetulan—ini refleksi dari kepercayaan ribuan tahun bahwa emas adalah aset teraman saat dunia bergolak. Pelajaran: Dalam dunia yang semakin tidak dapat diprediksi, emas menawarkan stabilitas yang tidak dapat dijanjikan oleh mata uang fiat atau bahkan saham teknologi. George Bernard Shaw pada 1928 menulis: “Anda harus memilih antara mempercayai stabilitas natural emas dan kejujuran serta kecerdasan anggota pemerintah. Saya menyarankan Anda memilih emas.” 4. Era Digital: Emas Bertransformasi, Bukan Tergantikan Cryptocurrency muncul dengan janji desentralisasi dan kebebasan dari kontrol pemerintah. Bitcoin disebut “digital gold”. Namun volatilitasnya yang ekstrem—bisa naik 100% atau turun 70% dalam setahun—membuktikan bahwa ia lebih seperti aset spekulatif daripada penyimpan nilai. Di sinilah evolusi terjadi: gold-backed cryptocurrency menggabungkan keunggulan teknologi blockchain dengan stabilitas emas. Platform seperti NUNOMICS.id hadir sebagai solusi yang menghubungkan dunia fisik dan digital—memungkinkan Anda memiliki, menyimpan, dan bertransaksi dengan emas melalui teknologi modern tanpa kehilangan nilai intrinsiknya. Pelajaran: Teknologi adalah alat, bukan pengganti. Emas tidak bersaing dengan Bitcoin—ia melengkapi portofolio modern sebagai fondasi yang tidak tergoyahkan. Imam al-Ghazali dan Ibn Taymiyyah mengajarkan bahwa uang adalah alat, bukan tujuan. NUNOMICS.id mewujudkan prinsip ini: teknologi sebagai medium untuk mengakses stabilitas emas. Mengapa Ini Penting untuk Anda Hari Ini? Akuntabilitas Fiskal yang Hilang: Di bawah standar emas, pemerintah menghadapi batasan fundamental—mereka harus menjalankan anggaran berimbang karena setiap lembar mata uang harus di-backing oleh emas fisik. Ludwig von Mises menyebutnya sebagai “perlindungan terhadap pemerintah yang boros.” Tapi hari ini, dengan sistem fiat money, tombol “print money” praktis tanpa batas. Butuh dana stimulus? Print. Defisit membengkak? Print lagi. Dan siapa yang membayar tagihan ini? Rakyat—melalui inflasi yang menggerogoti daya beli secara diam-diam. Uang di rekening Anda tetap terlihat sama, tapi kemampuannya membeli barang berkurang setiap tahun. Ini bukan pajak resmi, tapi efeknya sama: transfer kekayaan dari kantong Anda ke kas negara. Financial Repression:  Alan Greenspan, mantan Ketua Federal Reserve AS, pernah menulis: “Deficit spending hanyalah skema untuk penyitaan kekayaan. Emas menghalangi proses berbahaya ini.” Ya, orang yang memimpin bank sentral paling powerful mengakui bahwa sistemnya adalah mekanisme transfer kekayaan terselubung. Dari 1945 hingga 1980, suku bunga riil negatif telah merugikan pemberi pinjaman sekitar 3-4% dari PDB per tahun—transfer masif dari penabung ke peminjam (pemerintah). Kalau Anda punya tabungan dengan bunga 3% tapi inflasi riil 5%, Anda sebenarnya kehilangan 2% daya beli per tahun—terus-menerus. Emas menjadi “musuh” sistem ini karena tidak bisa dimanipulasi: pemerintah tidak bisa mencetak emas, tidak bisa menurunkan “suku bunga emas.” Emas adalah opt-out dari permainan yang sedang Anda mainkan—bahkan tanpa tahu Anda sedang bermain. Stabilitas Jangka Panjang:  Mari bicara fakta keras: Sejak 1971, dolar AS telah kehilangan lebih dari 85% daya belinya—$100 di tahun 1971 hari ini hanya bernilai sekitar $15 dalam daya beli riil. Sementara itu, emas telah naik lebih dari 5,000% dalam periode yang sama, dari $35 per ounce menjadi lebih dari $2,000. Ini bukan karena emas “naik”—yang sebenarnya terjadi adalah mata uang fiat turun, dan emas hanya mencerminkan depresiasi itu. Ini bukan tentang spekulasi atau menjadi “gold bug” fanatik—ini tentang memahami permainan yang sedang dimainkan di belakang layar dan membuat keputusan yang melindungi kerja keras Anda dari erosi nilai yang sistematis. Karena pertanyaannya bukan “Apakah emas akan naik?” tetapi “Apakah mata uang Anda akan terus turun?”—dan sejarah 50 tahun terakhir sudah menjawabnya dengan sangat jelas. Tindakan Konkret untuk Sahabat NUNOMICS Sejarah telah berbicara melalui 26 abad: dari Code of Hammurabi hingga blockchain, dari Babilonia hingga bank sentral modern. Pertanyaannya bukan lagi “apakah emas relevan?” tetapi “seberapa besar porsi emas dalam portofolio Anda?” Bank sentral global tahu jawabannya—mereka memegang rata-rata 30% total cadangan mereka dalam bentuk emas yang tidak menghasilkan bunga. Jika penjaga sistem keuangan dunia menempatkan kepercayaan pada emas, mengapa Anda tidak? Di era ketidakpastian—inflasi yang merajalela, ketegangan geopolitik, dan manipulasi

Terbebani The Fed Rate Cut, Harga Emas Fisik JFXGOLD X Terkoreksi 0,72% Pada Awal November

Harga emas dunia lanjutkan koreksi harganya sampai dengan perdagangan hari ini. Setelah sempat menguat 2% pada perdagangan hari Jumat, emas dunia membuka perdagangan bulan November dengan pelemahan harga 0,72%. Setelah diumumkannya keputusan pemotongan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) pada 29 Oktober waktu AS memberikan efek yang berbeda terhadap harga emas. Biasanya harga emas akan menguat ketika terjadi pemotongan suku bunga oleh The Fed, karena emas lebih diuntungkan dikala suku bunga rendah, namun kali ini berbeda. Meskipun harga emas dunia sempat menguat pada 29 Oktober sore, namun hal ini tidak menolong harganya kembali ke posisi tertinggi. Sebaliknya, usai pemotongan suku bunga yang dilakukan oleh The Fed, harga emas justru lanjutkan koreksi harganya. Hal ini tentu menarik pertanyaan publik, apa yang menyebabkan penguatan harga emas tertahan setelah pemotongan suku bunga? Pada 29 Oktober waktu AS melalui konferensi pers setelah menyampaikan keputusan tentang pemotongan suku bunga 25 bps ke level 3,75 – 4%, Jerome Powell ketua The Fed mengatakan bahwa The Fed belum yakin akan menurunkan suku bunganya pada FOMC Desember mendatang. Sebelumnya pada pertemuan September komite menyebut adanya kemungkinan pemangkasan suku bunga pada tahun ini sebanyak tiga kali, namun Powell memperingatkan pasar agar tidak menganggap pemotongan Desember sebagai kepastian. “Dalam diskusi rapat kali ini, terdapat perbedaan pandangan yang cukup kuat mengenai langkah Desember. Pemangkasan lebih lanjut pada pertemuan Desember bukan sesuatu yang pasti. Jauh dari itu,” kata Powell. Hal ini membawa harga emas kembali lanjutkan koreksinya sebab terbebani oleh ketidakpastian pemangkasan suku bunga The Fed pada FOMC terakhir tahun ini. Melansir dari live streaming market update bersama MetalNews Digital, Robby Leonardo – Head of Research, Analyst and Market Development Metalbank Global mengatakan bahwa saat ini emas sedang ambil nafas setelah reli tajam pada Oktober. Penguatan dolar AS dan penurunan ekspektasi tentang pemotongan suku bunga The Fed menekan harga emas. “Pasar dolar AS yang melemah mengurangi ekspektasi pemotongan suku bunga The Fed yang agresif, dan pelonggaran ketegangan perdagangan AS-China yang mengurangi permintaan safe haven secara langsung”. Meskipun sedang mengalami fase koreksi harga, ramalan tentang penguatan harga emas banyak disampaikan salah satunya oleh Morgan Stanley. Ia memperkirakan harga emas akan mencapai US$ 4.500 per troy ounce pada pertengahan 2026. “Pergerakan harga terbaru telah membawa emas ke wilayah ‘overbought’ berdasarkan Indeks Kekuatan Relatif (RSI), tetapi koreksi terbaru telah membawanya ke level yang lebih sehat, kemungkinan membersihkan posisi,” kata Morgan Stanley dalam sebuah catatan dilansir dari Reuters.com. Namun, Morgan Stanley memperingatkan bahwa risiko penurunan tetap ada, termasuk volatilitas harga yang berpotensi mendorong investor beralih ke kelas aset lain atau keputusan bank sentral untuk mengurangi cadangan emas. Rincian Harga Emas Fisik JFXGOLD X 3 November 2025 : Pemantauan harga dan transaksi emas fisik di Bursa Komoditi JFX melalui platform JFXGOLD X dapat diaskes pada aplikasi NUNOMICS. Simak informasi lainnya hanya di MetalNews.

Tok! The Fed Potong Suku Bunga 0,25 Bps, Bagaimana Kabar Emas?

Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) umumkan keputusan Federal Open Market Committee (FOMC) tadi malam (30/10/2025) waktu Indonesia. Dalam kesempatannya Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan keputusan The Fed untuk melakukan pemotongan suku bunga acuan sebesar 0,25% menjadi 3,75% – 4%. Pemotongan suku bunga ini merupakan kali keduanya The Fed memotong suku bunga acuan pada tahun 2025. Keputusan untuk melakukan pemotongan suku bunga ini merupakan langkah yang diambil di tengah kekhawatiran melemahnya pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) dan terbatasnya release data ekonomi akibat penutupan pemerintahan AS atau US Shutdown. Melalui penjelasannya Powell menyampaikan bahwa Inflasi telah meningkat sejak awal tahun dan tetap relatif tinggi. Komite berupaya mencapai tingkat pengangguran minimum dan inflasi sebesar 2 persen dalam jangka panjang. Ketidakpastian mengenai prospek ekonomi tetap tinggi. Komite memperhatikan risiko terhadap kedua sisi mandat gandanya dan menilai bahwa risiko penurunan terhadap lapangan kerja meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Untuk mendukung tujuannya dan mengingat pergeseran dalam keseimbangan risiko, Komite memutuskan untuk melakukan pemotongan suku bunga acuan sebesar 0,25%. Melansir dari siaran FOMC Press Conference, 29 Oktober 2025 waktu Amerika pada kanal YouTube Federal Reserve, terdapat 3 poin dari keputusan pemotongan suku bunga oleh The Fed pada FOMC Oktober ini. Komite sangat berkomitmen untuk mendukung penciptaan lapangan kerja maksimal dan mengembalikan inflasi ke target 2 persen. Dalam menilai sikap kebijakan moneter yang tepat, Komite akan terus memantau implikasi informasi terbaru terhadap prospek ekonomi. Komite siap menyesuaikan sikap kebijakan moneter sesuai kebutuhan jika muncul risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan Komite. Penilaian Komite akan mempertimbangkan berbagai informasi, termasuk data tentang kondisi pasar tenaga kerja, tekanan inflasi, dan ekspektasi inflasi, serta perkembangan keuangan dan internasional. Pemotongan suku bunga acuan yang dilakukan oleh The Fed tidak banyak menolong harga emas. Setelah sempat rebound pada Rabu sore (29/10/2025) kemarin, saat ini harga emas kembali melemah setelah para investor memanfaatkan kondisi rebound untuk taking profit atau mengambil keuntungan. Robby Leonardo – Head of Research, Analyst and Market Development Metalbank Global Monetary mengatakan peningkatan kecil seiring pelemahan dolar, namun tekanan ambil untung tetap dominan di awal sesi membuat emas mengalami koreksi harga setelah lonjakan tajam pada bulan Oktober. Peter Grant ahli strategi logam senior mengatakan emas memberikan reaksi secara logis terhadap upaya Powell untuk mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga pada Desember.”Emas bereaksi secara logis terhadap upaya Powell untuk mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga pada Desember. Kita sudah melihat Fed funds futures memangkas ekspektasi, yang akan berdampak positif terhadap dolar dan negatif terhadap emas,” ujar Peter Grant, dikutip dari Reuters. Tai Wong seorang pedagang logam independen menyatakan bahwa pemotongan suku bunga Oktober ini oleh The Fed melemahkan pemulihan logam mulia. “Fakta bahwa penurunan suku bunga pada Desember sekarang dipertanyakan akan melemahkan pemulihan logam mulia,” ujar Tai Wong dikutip dari CNBC Indonesia. Emas fisik JFXGOLD X telah menguat lebih dari 50% sepanjang tahun 2025, Emas fisik JFXGOLD X juga berhasil mencapai rekor tertinggi di level US$ 4.353.03 per troy ons pada 21 Oktober, tetapi telah turun lebih dari 9% sejauh minggu ini, sebagian karena meredanya ketegangan perdagangan. Rincian Harga Emas Fisik JFXGOLD X 30 Oktober 2025 : Simak informasi lainnya hanya di MetalNews.

Menguat 47% Sepanjang Tahun 2025, Hari Ini Harga Emas Fisik JFXGOLD X Tembus US$ 3.900/toz

Harga emas dunia terus berikan kejutan di setiap perdagangannya. Pada perdagangan hari ini saja Senin (6/10/2025) harga emas dunia berhasil kejutkan market dengan capaiannya kembali pecahkan rekor harga ke angka US$ 3.923.48 per troy ounce atau Rp. 2.125.120 per gram. Lonjakan harga emas fisik JFXGOLD X tidak lain terjadi akibat dorongan permintaan aset safe haven akibat risiko penutupan pendanaan pemerintah (shutdown) Amerika Serikat (AS) dan penyesuaian harga pasar yang lebih dalam terhadap pemotongan suku bunga oleh Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed). Dua hal ini memiliki peran untuk menurunkan imbal hasil yang diharapkan dan mendukung pergerakan harga emas. Tidak berhenti disini, harga emas dunia bahkan diramal akan semakin perkasa pada perdagangan selanjutnya. Sepanjang tahun 2025 saja, harga emas fisik di bursa komoditi JFX yang transaksinya menggunakan harga pasar dunia tercatat telah menguat sebanyak 47%, hal ini menjadi kinerja harga emas terbaik sepanjang masa. “Harga emas spot melonjak ke rekor baru di pasar AS sebesar US$ 3.900, didorong oleh permintaan safe haven akibat risiko penutupan pendanaan pemerintah AS dan penyesuaian harga pasar yang lebih dalam/lebih mungkin terhadap pemotongan suku bunga The Fed – keduanya menurunkan imbal hasil riil yang diharapkan dan mendukung harga emas.” Robby Leonardo – Head of Research, Analyst and Market Development Metalbank Global Monetary. Melansir dari bloombergtechnoz.com semestinya akhir pekan lalu ada data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada periode September. Angka penciptaan lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll) dan tingkat pengangguran menjadi data krusial yang diumumkan. Namun melihat kondisi pemerintah AS yang masih mengalami penutupan sementara atau shutdown maka rilis data tersebut terpaksa ditunda. Hal ini membuat pelaku pasar menjadi kehilangan arah dan kesulitan untuk menentukan langkah selanjutnya tanpa panduan data yang memadai. “Anda tidak akan mau terbang dengan mata tertutup di lingkungan seperti ini,” tegas Gregory Daco, Ekonom EY-Parthenon, seperti dikutip dari Bloomberg News. Rincian Harga Emas Fisik JFXGOLD X 6 Oktober 2025 : Pemantauan harga dan transaksi emas fisik di Bursa Komoditi JFX melalui platform JFXGOLD X dapat diaskes pada aplikasi NUNOMICS. Simak informasi lainnya hanya di MetalNews.

Investasi Emas untuk Generasi Z: 7 Panduan Lengkap Persiapan & Tips Jitu

Hai Penggiat Investasi! Masih bingung mau investasi apa di era yang serba tidak pasti ini? Emas bisa jadi pilihan yang solid, lho! Meskipun terdengar kuno, investasi emas tetap relevan bahkan untuk generasi yang lahir di era digital seperti kita. Yuk, simak panduan lengkapnya! Kenapa Emas Masih Layak untuk Generasi Z? Di tengah volatilitas pasar kripto dan saham yang bikin jantung berdebar, emas menawarkan stabilitas yang kita butuhkan. Memiliki alokasi emas yang tepat dalam portofolio investasi bisa menguntungkan tahun ini, kata para ahli. Di tahun 2024, harga emas meroket ke rekor tertinggi. Di tahun 2025, emas melanjutkan performa kuatnya dan bergerak di atas 3.000 dolar, menunjukkan performa yang solid. Investasi emas menawarkan diversifikasi, lindung nilai terhadap inflasi, dan stabilitas selama pasar naik karena korelasinya yang rendah dengan aset lain. Plus, dengan teknologi sekarang, investasi emas tidak harus ribet seperti zaman dulu! Persiapan Wajib Sebelum Investasi Emas 1. Tentukan Tujuan Keuangan & Waktu Investasi Tentukan dulu tujuan investasimu: apakah untuk dana darurat, dana menikah, atau persiapan pensiun? Jangka waktu ini penting karena emas lebih cocok untuk investasi jangka menengah hingga panjang (minimal 3-5 tahun). 2. Siapkan Dana Darurat Sebelum masuk ke investasi emas, pastikan kamu sudah punya dana darurat minimal 3-6 bulan pengeluaran. Emas memang stabil, tapi likuiditasnya tidak secepat rekening tabungan. 3. Riset & Edukasi Pelajari faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas: kondisi ekonomi global, inflasi, nilai tukar USD, dan geopolitik. Ekspansi ekonomi: positif untuk konsumsi emas karena ekonomi yang berkembang meningkatkan permintaan untuk perhiasan dan elektronik, sementara risiko dan ketidakpastian: emas cenderung bersinar di masa risiko tinggi dan ketidakpastian. Ikuti akun-akun finansial yang kredibel dan baca artikel ekonomi secara rutin. 4. Pilih Platform Investasi Pilih platform investasi emas yang terpercaya dan sesuai dengan gaya investasimu. Ada berbagai pilihan: emas fisik, emas digital, dana investasi emas, atau reksa dana emas. Tips & Trik Investasi Emas untuk Pemula 1. Mulai Kecil, Berpikir Besar Pertimbangkan untuk memulai dengan investasi sederhana untuk mengurangi risiko dan mendapat pengalaman. Mulai dengan nominal yang tidak membuat kamu stres. Mulai dengan alokasi portofolio 5-10%, banyak platform sekarang yang memungkinkan investasi emas mulai dari Rp10.000. Yang penting konsisten! 2. Strategi Rata-rata Biaya (DCA) Beli emas secara rutin dengan nominal tetap, misalnya Rp500.000 setiap bulan. Dengan emas di rekor tertinggi tahun 2025, rata-rata biaya membantu mengatur waktu masuk sambil mengurangi risiko waktu pasar dan rata-rata harga pembelian. 3. Diversifikasi Bentuk Investasi Emas Ada beberapa cara untuk berinvestasi dalam logam mulia ini, termasuk membeli emas fisik seperti batangan dan koin emas, berinvestasi di perusahaan yang menambang dan memproduksi produk emas, dan berinvestasi dalam dana investasi emas. Jangan taruh semua telur dalam satu keranjang. Kombinasikan emas fisik (untuk jaga-jaga) dan emas digital (untuk kemudahan transaksi). 4. Pantau Tapi Jangan Obsesif Cek harga emas secara berkala, tapi jangan sampai jadi stres memantau terus. Ingat, investasi emas adalah permainan jangka panjang! 5. Waktu Penting (Tapi Bukan Segalanya) Meskipun waktu tidak sepenuhnya menentukan, teliti tren pasar emas saat ini dan data harga historis untuk menginformasikan waktu investasi kamu. Perhatikan momen-momen seperti: 6. Pertimbangkan Implikasi Pajak Pahami aspek pajak dari investasi emas. Di Indonesia, keuntungan dari investasi emas digital biasanya dikenai pajak penghasilan. 7. Jaga Keamanan Emas Fisik Jika memilih emas fisik, pastikan penyimpanannya aman. Pertimbangkan safe deposit box di bank atau brankas di rumah yang berkualitas. Bendera Merah yang Harus Dihindari Penting untuk diingat bahwa emas atau perak atau logam lainnya bukanlah tempat yang “aman” untuk menyimpan kekayaan kamu. Seperti komoditas lainnya, harga logam mulia naik ketika permintaan naik, jadi ketika kecemasan atau ketidakstabilan ekonomi tinggi, orang yang biasanya mendapat keuntungan dari logam mulia adalah para penjualnya. Waspadai juga: Siap Memulai Perjalanan Investasi Emas? Mau mulai investasi emas tapi masih bingung cara yang aman dan sesuai syariat? NUNOMICS.id adalah solusinya! Sebagai jaringan ekosistem digital syariah yang dibentuk atas inisiatif generasi pejuang Nahdlatul Ulama, NUNOMICS hadir khusus untuk meningkatkan kualitas hidup muslim Indonesia. Kenapa harus pilih NUNOMICS untuk investasi emas? 🏆 Tabungan Emas Fisik yang Terpercaya ✨ Insya Allah Amanah & Berkah 🎯 Fitur Lengkap dalam Satu Ekosistem Jangan cuma jadi penonton di permainan finansial ini! Unduh aplikasi NUNOMICS sekarang dan mulai perjalanan investasi emas yang berkah. Karena investasi yang baik bukan hanya menguntungkan dunia, tapi juga akhirat! Kunjungi NUNOMICS.id untuk info lengkap dan mulai tabungan emas fisik pertama kamu hari ini! 💎📱 Kesimpulan Investasi emas bisa jadi pilihan yang cerdas untuk Generasi Z yang ingin diversifikasi portofolio. Kunci suksesnya adalah persiapan yang matang, strategi yang tepat, dan konsistensi jangka panjang. Ingat, investasi adalah maraton, bukan lari cepat! Tinjauan Pustaka :https://www.forbes.com/uk/advisor/investing/is-gold-a-good-investment/https://www.youtube.com/watch?v=aLMnRjVtC7U

Rekor Baru Terus Tercipta, Setelah Naik 16% Emas Fisik JFXGOLD X Buka Bulan Oktober dengan Harga Rp 2,1 Juta/gram

Harga emas dunia masih bergerak tanpa rem sampai dengan hari ini. Tidak terasa 3 bulan sudah harga emas dunia alami penguatan yang cukup signifikan, sampai dengan hari ini harganya masih terus alami penguatan. Hal yang sama terjadi pada harga emas fisik di bursa komoditi JFX yakni emas fisik JFXGOLD X. Berdasarkan data harga emas fisik JFXGOLD X tahun 2025, harga emas fisik yang berstandar London Bullion Market Association (LBMA) ini berhasil naik lebih dari 16% sejak bulan Juli – September 2025. Selama bulan September saja harganya sudah melewati 3 kali pemecahan rekor harga tertinggi sepanjang masa. Pertama, pada tanggal 9 September 2025 harga emas fisik di bursa komoditi JFX untuk pertama kalinya tembus US$ 3.655.68 per troy ounce. Kedua, pada tanggal 23 September 2025 harganya kembali menguat dan pecahkan rekor harga tertinggi sepanjang masa dengan menduduki angka US$ 3.747.43 per troy ounce. Ketiga, pada tanggal 30 September 2025 harga emas fisik JFXGOLD X berhasil tutup bulan September dengan harganya yang tembus ke posisi US$ 3.850.7 per troy ounce. Pemecahan rekor harga tertinggi sepanjang masa ini membuat harga emas fisik JFXGOLD X selama bulan September 2025 alami penguatan harga lebih dari 8%. Menanggapi hal ini, Robby Leonardo – Head of Research, Analyst and Market Development Metalbank Global Monetary mengatakan bahwa saat ini emas berada di dekat level rekor tertinggi, serta adanya kekhawatiran akan kemungkinan penutupan pemerintahan Amerika Serikat (Shutdown). “Pasar tetap dipengaruhi oleh berita utama yaitu emas yang berada di dekat level rekor tertinggi karena spekulasi pemotongan suku bunga The Fed dan aliran dana ke aset aman, minyak bergerak fluktuatif karena kekhawatiran pasokan dan aliran kembali dari Kurdistan saling menyeimbangkan, USD/IDR tetap di kisaran tengah 16.000 yang lebih lemah dengan pesan intervensi Bank Indonesia, saham AS berhati-hati terkait risiko shutdown data tetapi mempertahankan kenaikan terbaru, dan JCI tetap sensitif terhadap aliran dana.” ucapnya kepada tim MetalNews Digital. Risiko penutupan pemerintahan AS membawa investor berlomba-lomba beralih ke aset safe haven. Sementara data tenaga kerja yang melemah memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut oleh Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed). Melansir dari Reuters.com Senat AS gagal mengesahkan undang-undang yang memperpanjang pendanaan pemerintah, hal ini mendekatkan negara tersebut ke penutupan pemerintah. Sementara Presiden Donald Trump mengancam akan melakukan pemotongan tenaga kerja federal tambahan. Sebagai aset safe haven emas dipandang aman saat situasi bergejolak seperti yang saat ini sedang terjadi. Biasanya emas menjadi pilihan para investor untuk mengamankan portofolio mereka. Melihat harga emas yang terus menguat selama 3 bulan terakhir, tidak menutup kemungkinan untuk investor menjalankan aksi taking profit. Namun ada juga investor yang memilih untuk menahan asetnya untuk menanti harga yang jauh lebih tinggi di waktu mendatang. Naiknya harga emas tidak melulu soal taking profit, karena keputusan untuk menjual emas saat harga naik bergantung pada situasi serta kondisi finansial masing-masing. Investor dapat memilih untuk menjual emas saat harganya sedang tinggi dan merealisasikan keuntungan besar, atau memilih untuk memanfaatkan momen ini dengan memilih beli dan menyimpan tabungan emasnya karena percaya akan spekulasi harga yang akan terus naik dalam jangka panjang. Bagi investor yang ingin membeli emas dapat memanfaatkan program GoldDrips yang merupakan program kolaborasi JFX, KBI, dan Perantara Perdagangan dalam platform perdagangan emas fisik secara digital dalam bursa JFXGOLD X. Melalui program ini investor dapat merasakan beli emas fisik JFXGOLD X dan mendapatkan manfaat berkali-kali lipat. Program GoldDrips ini dapat diakses melalui transaksi emas fisik secara digital di dalam bursa JFXGOLD X pada aplikasi METALGO+, Pospay Gold, NUNOMICS dan BMT Digi. Rincian Harga Emas Fisik JFXGOLD X 1 Oktober 2025 : Pemantauan harga dan transaksi emas fisik di Bursa Komoditi JFX melalui platform JFXGOLD X dapat diaskes pada aplikasi NUNOMICS. Simak informasi lainnya hanya di MetalNews.

Harga Emas Terus Meroket, Diprediksi Capai US$ 5000/Toz

Harga emas dunia terus mencuri perhatian investor, mulai dari penguatan harga yang berhasil tembus US$ 3.400 per troy ounce, kemudian harganya berhasil naik ke US$ 3.500 per troy ounce dalam waktu satu minggu, dan yang terakhir harganya berhasil pecahkan rekor tertinggi sepanjang masa dengan menduduki angka US$ 3.600 per troy ounce dengan waktu kurang dari 1 minggu perdagangan. Penguatan harga emas yang terus tancap gas tanpa jeda tentunya tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan harga emas dunia menjadi begitu pesat. Penguatan yang terjadi pada harga emas dunia juga terjadi pada emas fisik JFXGOLD X yang transaksinya menggunakan harga pasar dunia. Mulai dari rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang melemah dan jauh dari prediksi, kemudian spekulasi penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) yang terus meningkat membuat kepercayaan market terkait pemotongan suku bunga yang akan dilakukan oleh The Fed semakin kuat, belum lagu pembaruan tarif Gedung putih untuk emas batangan mendorong laju harga emas. Pada perdagangan hari ini harga emas fisik JFXGOLD X berhasil lanjutkan penguatannya, meskipun penguatan ini tidak sebanyak perdagangan sebelumnya, namun penguatan 0,38% pada hari ini berhasil mempertahankan harganya di dekat rekor tertinggi. Sementara investor menanti data inflasi konsumen AS yang akan dirilis pada hari yang sama, setelah data harga produsen yang lebih lemah dari perkiraan memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve pekan depan. “Emas tampaknya sedang mengkonsolidasikan kenaikan baru-baru ini sementara pasar menanti data Indeks Harga Konsumen AS dan dampaknya terhadap ekspektasi pemotongan suku bunga The Fed,” kata Ilya Spivak, kepala makro global di Tastylive di kutip dari Reuters.com . Robby Leonardo – Head of Research, Analyst and Market Development, Metalbank Global Monetary melalui analisanya hari ini menyampaikan bahwa saat ini aset berisiko dan aset aman sama-sama mendapatkan dukungan berdasarkan alasan yang berbeda, menciptakan lingkungan perdagangan yang kompleks di mana pemahaman terhadap faktor pendorong yang mendasar menjadi esensial untuk keputusan alokasi modal. Beliau juga mengatakan bahwa saat ini keputusan the fed minggu depan menjadi kekuatan utama yang dapat memberikan pengaruh terhadap semua aset. “Keputusan kebijakan Federal Reserve yang akan datang minggu depan menjadi kekuatan utama yang memengaruhi semua kelas aset, dengan pasar mengantisipasi pelonggaran agresif setelah serangkaian data ekonomi yang lemah,”. Melansir dari Bloombergtechnoz, Goldman Sachs Group Inc pekan lalu memprediksi harga emas bisa melonjak hingga hampir US$5.000 per troy ons jika independensi The Fed terganggu dan investor mengalihkan sebagian kecil kepemilikan obligasi pemerintah AS mereka ke emas batangan. Menanggapi hal ini, Robby Leonardo – Head of Research, Analyst and Market Development, Metalbank Global Monetary saat live streaming market update bersama MetalNews Digital (10/9/2025) mengatakan bahwa harga emas yang diprediksi akan tembus US$ 5000 per troy ounce kemungkinan terjadi sekitar 3 tahun kedepan, tidak dalam waktu dekat. Namun apabila ada data ekonomi extreme yang terjadi membuat investor berlarian menuju aset safe haven, prediksi US$ 5000 per troy ounce ini ada dengan kemungkinan yang kecil. Rincian Harga Emas Fisik JFXGOLD X 11 September 2025 : Pemantauan harga dan transaksi emas fisik di Bursa Komoditi JFX melalui platform JFXGOLD X dapat diaskes pada aplikasi NUNOMICS. Simak informasi lainnya hanya di MetalNews.

Nabung Emas Syariah

Aplikasi Nabung Emas Syariah: Peluang Besar untuk Indonesia

Indonesia, dengan lebih dari 272 juta penduduk dan mayoritas Muslim, sebenarnya menyimpan potensi luar biasa untuk layanan keuangan syariah. Kalau dibandingkan, Malaysia sudah lebih dulu jadi pemain utama di kawasan dalam hal investasi emas syariah. Sementara itu, pasar Indonesia yang jauh lebih besar justru masih bisa dibilang “belum tergarap maksimal.” Faktor digitalisasi layanan keuangan yang sangat cepat, ditambah semakin banyak anak muda yang peduli soal prinsip keuangan Islam, membuat peluang ini semakin nyata. Bayangkan kalau investasi emas syariah bisa diakses lewat aplikasi mobile—murah, mudah, aman, dan sesuai syariah. 1. Belajar dari Malaysia Malaysia bisa dibilang role model dalam pengembangan produk emas syariah. Abas dkk. (2023) menemukan bahwa lembaga keuangan di sana sukses mengaplikasikan beberapa akad syariah, seperti: Hasilnya? Produk emas syariah di Malaysia bukan hanya patuh syariah, tapi juga dipercaya masyarakat. Itu membuktikan bahwa emas bisa jadi instrumen investasi yang aman, transparan, dan relevan bagi umat Muslim. 2. Pengalaman Malaysia: Pelajaran untuk Indonesia Perjalanan Malaysia dalam mengembangkan produk investasi emas syariah menawarkan wawasan berharga untuk Indonesia. Penelitian oleh Abas et al. (2023) mengungkapkan bahwa institusi keuangan Malaysia telah berhasil mengimplementasikan berbagai kontrak syariah dalam model investasi emas mereka, termasuk: Kontrak-kontrak ini membentuk fondasi produk investasi emas syariah yang sukses dan telah mendapat daya tarik signifikan di antara Muslim Malaysia. Model Malaysia menunjukkan bahwa dengan kepatuhan syariah yang tepat dan pengawasan regulasi, investasi emas dapat berfungsi sebagai alat pelestarian kekayaan dan opsi investasi yang dapat diakses untuk komunitas Muslim. 3. Kondisi Indonesia: Tantangan & Peluang Indonesia punya profil demografi yang menarik: 64% penduduknya di bawah usia 35 tahun. Artinya, mereka digital savvy dan terbiasa dengan aplikasi keuangan. Tapi, ada masalah klasik—tingkat kesadaran tentang investasi emas syariah masih belum tinggi. Penelitian di Malaysia (Jusoh & Harun, 2024) menunjukkan pola yang mirip: banyak anak muda menganggap emas itu aset penting, tapi hanya sebagian kecil yang benar-benar paham detail investasi emas syariah. Kalau di Indonesia, ini berarti edukasi harus jalan beriringan dengan teknologi. 4. Peran Aplikasi Digital Aplikasi mobile bisa jadi game changer untuk mendorong inklusi keuangan syariah. Beberapa manfaat utamanya antara lain: 5. Apa yang ditawarkan NUNOMICS? Lebih penting lagi, NUNOMICS sudah dapat rekomendasi dari BAPPEBTI dan menjalankan sistem sesuai regulasi. Ini menjawab isu utama: kepercayaan. Kesimpulan Indonesia sedang berada di momentum emas—secara harfiah. Populasi besar, minat generasi muda pada digital finance, dan kesadaran akan prinsip syariah menjadi kombinasi yang pas. Kalau kita bisa menggabungkan edukasi, regulasi yang jelas, serta teknologi yang aman, aplikasi investasi emas syariah bisa jadi katalis inklusi keuangan dan kemandirian ekonomi umat. Kehadiran NUNOMICS membuktikan bahwa ide ini bukan sekadar teori. Dengan kolaborasi pesantren, regulator, dan teknologi modern, investasi emas syariah bisa jadi pintu masuk menuju ekosistem keuangan Islam yang lebih kuat di Indonesia. Pada akhirnya, kuncinya ada di keseimbangan: inovasi harus tetap berpijak pada tradisi. Dengan begitu, teknologi modern benar-benar bisa melayani prinsip Islam yang abadi.

Investasi Anak Muda

Kenapa Anak Muda Sekarang Rajin Investasi? Ternyata Ada 4 Alasan Kuat di Baliknya

Akhir-akhir ini obrolan soal investasi kayaknya makin gampang ditemuin. Di kampus, di kantor, bahkan nongkrong di warung kopi, topik saham dan reksadana udah nggak asing lagi. Bedanya, generasi sekarang kelihatan jauh lebih berani dan aktif terjun ke dunia investasi dibanding generasi sebelumnya. Pertanyaannya: apa sih yang bikin mereka segitu semangatnya? Sekadar ikut tren, atau memang ada perubahan cara pandang yang lebih dalam tentang uang? 1. Motivasi: Mesin Utama di Balik Keputusan Ada sebuah penelitian berjudul “Determining Factors for Young Investors to Invest in the Capital Market” yang ngasih jawaban menarik. Dari banyak faktor yang diteliti, motivasi personal ternyata jadi penentu paling besar. Tapi jangan salah, motivasi di sini bukan cuma “pengen cepat kaya”. Banyak anak muda justru punya target konkret: ingin mandiri finansial sebelum umur 30, pengen punya dana darurat yang aman, atau bahkan bermimpi bisa financial freedom lebih cepat. Buat sebagian, investasi juga jadi cara biar nggak selamanya bergantung sama gaji bulanan. Tentu saja ada faktor lain—kayak literasi keuangan, minat pribadi, pengaruh lingkungan, sampai kebiasaan mengelola uang. Tapi pada akhirnya, motivasi internal yang bikin mereka tahan banting. Bahkan ketika pasar lagi merah, motivasi ini yang bikin mereka tetap jalan. 2. Lima Faktor yang Saling Nempel Kalau dibedah lebih dalam, ada lima hal yang jalan bareng: Kelima faktor ini, kalau digabung, hampir menjelaskan keseluruhan pola investasi anak muda. Jadi jelas, keputusan mereka bukan spontan atau ikut-ikutan doang, tapi hasil interaksi faktor yang cukup kompleks 3. Teknologi: Game Changer yang Nggak Bisa Diabaikan Thomas Kehl, salah satu content creator di bidang finansial, pernah bilang kalau digitalisasi adalah faktor terbesar yang bikin investasi makin ramah buat generasi muda. Ada tiga hal yang dia tekankan: 4. Jadi, Ini Cuma Tren? Kalau dilihat sekilas, bisa aja orang mikir “ah, ini cuma tren”. Tapi data dan realitas di lapangan nunjukin sebaliknya. Ada motivasi mendalam, akses informasi yang terbuka, dan dukungan komunitas yang kuat. Kombinasi ini bikin investasi bukan cuma gaya hidup sementara, tapi bagian dari cara generasi baru mengelola masa depan. Mereka nggak investasi karena terpaksa atau ikut-ikutan, tapi karena sadar kalau melek finansial itu life skill yang penting. Dan dengan tools digital yang sekarang tersedia, mereka merasa lebih punya kontrol atas masa depan finansialnya. Kesimpulan Bagi industri keuangan, tren ini jelas jadi peluang besar. Produk dan layanan yang ramah digital, transparan, dan terjangkau pasti lebih disukai anak muda. Regulator pun punya PR untuk bikin aturan yang sesuai dengan pola pikir generasi ini. Yang paling penting, semangat anak muda buat investasi perlu diarahkan ke jalur yang benar. Dengan edukasi dan instrumen yang tepat, mereka bisa tumbuh jadi generasi yang lebih melek finansial dan mandiri. Pada akhirnya, ini bukan cuma soal return atau nilai portofolio. Lebih dari itu, ini soal bagaimana satu generasi belajar ambil tanggung jawab atas hidup mereka—termasuk soal keuangan. Dan kalau dipikir-pikir, itu kabar baik buat masa depan ekonomi kita. Tinjauan Pustaka :Awaluddin, Murtiadi & Molina, & Nurlia, Nurlia & Wahyuni,. (2023). Determining Factors for Young Investors to Invest in the Capital Market. International Journal of Professional Business Review. 8. e01964. 10.26668/businessreview/2023.v8i5.1964.  TEDx Talks. (2024, January 5). How to start investing—responsibly | Thomas Kehl | TEDxHSGSalon [Video]. YouTube.

Gen Z

Gen Z, Emas, dan Kendali Hidup: Investasi atau Sekadar Bertahan?

Generasi Z lahir dan besar di era digital, ketika teknologi sudah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Tapi perjalanan mereka juga dipenuhi guncangan ekonomi—mulai dari krisis finansial global 2008, harga rumah dan biaya kuliah yang melambung, sampai pendapatan yang terasa jalan di tempat. Belum lagi pandemi COVID-19 yang datang saat mereka mulai masuk usia produktif, seakan mengingatkan bahwa ketidakpastian itu bukan musuh, tapi sesuatu yang harus siap dihadapi. Di tengah tekanan inflasi dan naik-turunnya aset digital, sebagian Gen Z mulai melirik aset klasik yang sudah bertahan ratusan tahun: emas. Buat mereka, emas bukan sekadar “tempat aman” dari gejolak ekonomi, tapi juga refleksi dari cara mereka memandang hidup—apakah nasib ditentukan oleh strategi pribadi, atau lebih banyak oleh faktor luar yang nggak bisa dikendalikan? 1. Cara Pandang Finansial Gen Z Gen Z (lahir akhir 1990-an sampai awal 2010-an) dibentuk oleh banyak peristiwa besar: Berbeda dengan Milenial yang sempat optimis dengan teknologi dan ekonomi baru, banyak Gen Z justru tumbuh skeptis terhadap institusi. Tapi di sisi lain, mereka haus akan kendali atas masa depan keuangan mereka. Itu sebabnya, mereka lebih berani mencoba hal-hal alternatif: kripto, NFT, koleksi digital, dan sekarang… kembali ke emas. 2. Kenapa Emas Jadi Menarik Lagi Dulu emas sering dianggap “aset bapak-ibu kita”. Tapi sekarang citranya berubah. Beberapa alasannya: Bagi banyak Gen Z, emas bukan sekadar logam berharga, tapi simbol kemandirian dari sistem finansial yang mereka nggak sepenuhnya percaya. 3. Hubungannya dengan Locus of Control Dalam psikologi, ada istilah locus of control—cara orang melihat siapa yang paling menentukan hasil hidup mereka: Di dunia investasi emas, Gen Z juga terbagi ke dua tipe ini. 3.1 Gen Z dengan Internal Locus 3.2 Gen Z dengan External Locus 4. Menyatukan Dua Cara Pandang Gen Z yang paling tangguh biasanya bisa menggabungkan keduanya: Praktiknya bisa sesederhana: Kesimpulan Buat Gen Z, emas bukan cuma soal logam kuningnya. Ia adalah cara berpikir.Mereka yang berpola pikir internal menjadikannya bagian dari strategi kemandirian finansial, sedangkan yang lebih external menjadikannya tameng dari ketidakpastian dunia. Dan mungkin strategi paling kuat bukan memilih salah satunya, tapi memadukan keduanya: percaya sama kemampuan diri, sambil tetap siap menghadapi kejutan dari luar. Tinjauan Pustaka :Kumari, Sujata & Soni, Sapna. (2025). Factors Influencing Gold Investment Choices Among Gen Z: An Examination of Planned Behavior and Social Learning Theory. International Journal For Multidisciplinary Research. 7. 10.36948/ijfmr.2025.v07i04.50002.  https://medium.com/activated-thinker/the-new-retail-investor-why-gen-z-is-ditching-gold-for-etfs-and-global-stocks-ad101f3baf80

Scroll to Top